Dengan iklim
usaha yang relatif kurang kondusif seperti saat ini, daya saing
industri mau tidak mau harus dapat ditingkatkan. Banyak pertanyaan
mengapa relatif sedikit perusahaan Indonesia yang dapat
berperan secara regional atau bahkan internasional. Sumber daya manusia ?
rasanya tidak tepat banyak pegawai perusahaan regional yang
memanfaatkan jasa SDM Indonesia. Bahkan pegawai dari Indonesia terkenal memiliki etos kerja yang baik disamping skill dan pengetahuan yang cukup memadai.
Outsourcing
adalah salah satu usaha meningkatkan efesiensi perusahaan. Banyak
perusahaan saat ini hanya melakukan outsourcing untuk mengurangi jumlah
pegawai tetap. Dengan tindakan ini pada dasarnya perusahaan hanya meng-outsource resiko sosial
dari sistem ketenagakerjaan di Indonesia . Dengan outsource perusahaan
tidak ingin dibebani kewajiban – kewajiban yang mengiringi penerapan UU
Ketenaga kerjaan. Jelas hal seperti ini tidak akan meningkatkan daya
saing. Bahkan sering terjadi karyawan outsource yang ingin berprestasi
menjadi padam motivasi kerjanya karena sistem outsourcing, sehingga
jarang didapatkan pegawai outsource jenis ini memiliki kinerja yang
baik.
Dengan
latar belakang ini banyak perusahaan mulai memikirkan untuk berubah
menuju outsourcing pekerjaan.Seorang manajer di perusahaan minyak pernah
share pengalamannya mengenai pendekatan ini. Ketika perusahaannya
melakukan outsource pekerjaan welding, biaya meningkat tapi
dilain sisi kualitas pekerjaan meningkat dan jumlah cacat menurun yang
pada akhirnya meningkatkan efesiensi dibandingkan sebelum melakukan
outsourc. Kesimpulan: Dengan outsourcing biaya sebenarnya akan naik
namun output yang dihasilkan akan meningkat melebihi kenaikkan biaya
yang ditimbulkan. Hal ini bisa dibayangkan : jika anda memiliki
seseorang analis pasar maka ia akan bekerja 10% dari waktunya untuk
melakukan analisis pekerjaan sedangkan 90% waktunya untuk hal – hal yang
diluar pekerjaannya termasuk menganggur dan browsing internet,
sebaliknya dengan outosourcing perusahaan menghire orang – orang yang
100% waktunya memikirkan analisa pasar.Secara output per performance
anda akan membayar lebih rendah.
Jika
strategi dan arah perusahaan dalam penerapan outsourcing sudah
ditetapkan pada arah yang benar tantangan berikut adalah memilih vendor
yang tepat. Hal yang menarik dari pengalaman rekan kerja saya di
perusahaan pulp terkemuka ketika perusahaannya melakukan outource
maintenance genset. Ketika ia menggunakan perusahaan lokal sering
terjadi masalah, dan ketika ada masalah tidak tersedia solusi backup
sehingga jadwal perkerjaannya banyak yang terganggu. Akhirnya perusahaan
memutuskan untuk menggunakan vendor dari Singapura dengan biaya 2 kali
lipat. Tapi kualitas yang didapat sangat baik sehingga walaupun baik
produktifitas tetap tercapai. Saya jadi berpikir apakah bangsa ini
memang tercipta untuk menjadi bangsa yang kalah ?
Sebenarnya jika dipikir wajar
vendor Singapura memiliki performa lebih baik, memang mereka dibayar 2
kali lipat. Jika kita menggunakan vendor Indonesia dengan bayaran yang
sama mungkin cerita akan lain, atau bisa juga sama buruknya. Sebenarnya
kekurangan pendekatan dengan vendor lokal dapat diperbaiki dengan
hubungan yang bersifat partnership. Dalam kasus diatas hubungan vendor
-perusahaan bersifat transactional, yang artinya perusahaan akan
membayar dengan nilai tertentu dengan balasan layanan sesuai
spesifikasi. Dalam hubungan partnership vendor – perusahaan saling
terbuka dan saling membantu untuk menghasilkan customer value yang
terbaik. Diagram customer value dapat digambarkan sebagai berikut:
Semakin
cepat perusahaan beralih ke pendekatan partnership akan semakin baik
customer value yang dihasilkan. Dengan pendekatan ini pula kita bisa
mendapatkan vendor yang baik dengan harga yang relatif murah juga. Dan
dengan semakin besarnya peran internet, jangan sampai perusahaan anda
tidak memanfaatkan tool yang sangat efektif ini.
Contoh
kasus yang paling menarik menggunakan pendekatan ini adalah bagaimana
toyota mengalahkan GM dan Ford dinegaranya sendiri. Hubungan Toyota
dengan vendor adalah hubungan partnership dimana toyota berusaha
membantu vendornya untuk selangkah lebih baik, sedangkan GM dan Ford
menggunakan hubungan transactional. Aibatnya vendor Toyota menghasilkan
produk yang jauh lebih baik, bahkan anehnya walaupun GM menggunakan
vendor yang sama dengan Toyota, produk yang dideliver untuk toyota tetap
lebih baik dibandingkan yang dideliver untuk
Di
lain sisi, saat ini internet telah berkembang sedemikian rupa sehingga
dapat merubah landscape dari business termasuk outsourcing industri.
Pastikan perusahaan anda memaksimalkan internet sebagai sarana bersaing
anda. Semoga pemikiran singkat ini bermanfaat.
http://training.primesynergie.com/memaksimalkan-outsourcing-di-indonesia.html
No comments:
Post a Comment