PENGERTIAN ILMU
Batas kajian ilmu adalah fakta sedangkan batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia. Ilmu menjawab pertanyaan "why" dan "how" sedangkan filsafat menjawab pertanyaan "why" "why" dan "why" dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia.
1. Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis,pengetahuan darimana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir,1998)
2. Konsepsi ilmu pada dasarnya mencapai tiga hal,yaitu adanya rasionallitas,dapat digeneralisasi dan dapat di sistematisasi.(Shapere,1974)
3. Pengertian ilmu mencakup logika,adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial.(Schulz,1962)
4. Ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis tetapi juga merupakan suatu metodologi.
Dari empat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena,baik yang menyangkut alam atau sosial(kehidupan masyarakat,yang dilalui manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.
sumber : http://definisi-pengertian.blogspot.com/2009/11/pengertian-ilmu-dan-ilmu-pengetahuan.html
Secara etimologi,Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm"[3] yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.
sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
Syarat-syarat ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu[4]. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
PENGERTIAN PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003)
Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003:3) 3) membagi 6 tingkat pengetahuan. Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa
seseoranG, tabu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya
2. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysys)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5. Sintesa (Syntesis)
Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan diatas.
sumber : http://www.canboyz.co.cc/2010/06/pengertian-definisi-dan-tingkat.html
Definisi Pengetahuan ( knowledge )
Ada beberapa pengertian tentang Pengetahuan diantaranya yaitu :
Pengertian 1 (satu) :Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang.
Pengertian 2 (dua) :Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan inderawi.
Dari definisi di atas saya menarik kesimpulan bahwa Pengetahuan yiitu : Informasi yang dimiliki oleh seseorang setelah melalui proses analisis dengan bantuan indra yang sebelumnya belum pernah terjadi dan mempunyai pengertian sendiri.
sumber : http://www.scribd.com/doc/28670198/Definisi-SI-Pengetahuan-dan-Ilmu-Pengetahuan
PENGERTIAN DASAR
1da•sar n 1 tanah yg ada di bawah air (tt kali, laut, dsb): ia berhasil menyelam sampai ke -- laut; 2 bagian yg terbawah (tt kuali, botol, dsb) yg di sebelah dalam ataupun yg di sebelah luar: isi botol itu tinggal 1 cm dr -- nya; 3 lantai: rumah papan -- nya ubin; 4 latar (warna yg menjadi alas gambar dsb): gambar bulan sabit putih pd -- warna hijau; 5 lapisan yg paling bawah: meni dipakai sbg cat --; 6 bakat atau pembawaan sejak lahir: tidak ada -- dagang padanya; 7 alas; fondasi: gotong royong adalah -- masyarakat Indonesia; 8 pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran, aturan); asas: apa yg akan dijadikan -- pembicaraan kita nanti; tindakan itu bertentangan dng -- demokrasi yg sebenarnya; 9 cak memang begitu (tt adat, tabiat, kelakuan, dsb): -- pencuri, di mana pun tetap juga mencuri; -- miliknya, walaupun sudah dua hari hilang akhirnya ditemukan juga; 10 Ling bentuk gramatikal yg menjadi asal dr suatu bentukan;
-- awan Met bagian terendah dr awan yg tingkat ketaktampakannya bertambah jelas dr keadaan atmosfer cerah atau kabut; -- laut bagian laut mulai dr batas pasang tertinggi sampai daerah yg paling dalam; -- mudasir cak memang sudah dasarnya demikian; -- terikat Ling morfem terikat yg bukan afiks, yg dapat berdiri sbg kata jika bergabung dng morfem lain, msl juang, temu; -- warna latar warna yg menjadi alas gambar yg lain;
ber•da•sar v 1 ada dasarnya; memakai dasar (dl berbagai arti): lukisan bunga teratai ~ warna biru muda; botol itu ~ tebal; 2 ki beralasan: tuduhan itu tidak ~;
ber•da•sar•kan v 1 menurut: ~ keterangan para saksi, terbukti bahwa ia bersalah; pelanggar hukum akan ditindak ~ hukum yg berlaku; 2 memakai sbg dasar; beralaskan; bersendikan: kerja sama ini hanya ~ percaya-memercayai; 3 bersumber pd: cerita film itu disusun ~ pengalaman penulis yg hidup di kota besar;
men•da•sar v bersifat dasar (asas, pokok): hal itu merupakan permulaan dr persoalan besar yg lebih ~;
men•da•sari v menjadi dasar (asas, pokok): ayat-ayat itulah yg ~ argumentasinya;
men•da•sar•kan v memakai sbg dasar (alasan dsb): ia ~ pendapatnya itu pd dugaan dan kata orang saja
sumber : http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/kbbi/index.php
No comments:
Post a Comment