Pada April 2012, ada empat negara yang menjadi tujuan kunjungan kerja para anggota DPR, diantaranya Jerman, Ceko, Polandia, dan Afrika Selatan. Kunjungan kerja yang dilakukan para anggota DPR selalu menuai kritik masyarakat.Begitu pula pada saat hadir di Jerman, anggota DPR menuai penolakan dan mendapat protes dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman.
Aksi protes ini disampaikan para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir di
acara tatap muka dengan para wakil rakyat. Penyampaian disampaikan
secara lugas, tegas dan 'menohok'.Seperti diungkapkan salah satu
mahasiswa, berkaca dari pengalaman, kunjungan kerja anggota dewan ke
Jerman hanya menghambur-hamburkan uang. Sebab kunjungan kerja selalu
menyertai anggota keluarga.
Keikutsertaan anggota keluarga dinilai tidak efektif dan tidak ada urgensi dengan tugas anggota dewan. "Seperti orang kampung."
Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center Arif Nur Alam menilai rencana
kunjungan Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemerintah Daerah ke
Jerman September mendatang, hanya akal-akalan anggota Dewan Perwakilan
Rakyat untuk pelesiran.
Menurut Arif, jika pun DPR ingin menambah referensi dan pengetahuan
ihwal pemerintah daerah, caranya tidak sekadar dengan melakukan kunker.
Anggota Dewan disarankannya untuk memperbanyak literatur, alih-alih
pelesiran ke luar negeri.
Mungkin sebenarnya tidak ada salahnya apabila DPR melakukan kunjungan kerja, namun harus disertai tujuan yang jelas dan tidak menyalahgunakan keuangan negara.
No comments:
Post a Comment