Setiap negara memiliki budaya yang berbeda-beda. Disini kita akan membahas kebudayaan dari benua Asia yang terdiri dari banyak negara. Khususnya Indonesia. Indonesia,seperti yang kita ketahui, memiliki beragam suku budaya dari daerah yang berbeda-beda. Sangat banyak budaya yang bisa kita pelajari dan kita lestarikan. Sebagai warga negara yang peduli akan negaranya,sudah sepatutnya kita mengenal budaya dari negara kita sendiri.
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
“ Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199 ”
kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.
Rumah adat
Rumah gadang, rumah adat sumatera barat
Aceh: Rumoh Aceh
Sumatera Barat: Rumah Gadang
Sumatera Selatan: Rumah Limas
Jawa: Joglo
Papua: Honai
Sulawesi Selatan: Tongkonang (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
Sulawesi Tenggara: Istana buton
Sulawesi Utara: Rumah Panggung
Kalimantan Barat: Rumah Betang
Nusa Tenggara Timur: Lopo
Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
Tarian
Tarian Pakarena di pulau Selayar di masa Hindia Belanda
Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog
Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet
Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
Aceh: Saman, Seudati
Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
Betawi: Yapong
Sunda: Jaipong, Tari Topeng
Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat
Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor
Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 4 Etnis
Sulawesi Tengah: Dero
Gorontalo : Tari Saronde , Tari Elengge ,Tari Dana-Dana ,Tari Polopalo ,Tari Pore-Pore
Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung
Riau: Persembahan, Zapin, Rentak Bulian, Serampang Dua Belas
Lampung: Bedana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu
Irian Jaya: ( Musyoh, Selamat Datang )
Nias: Famaena
Lagu
Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, Terang Bulan
Maluku: Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
Melayu: Tanjung Katung
Aceh: Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit
Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat
Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobamora, Potong Bebek Angsa
Sulawesi Selatan: Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong
Sumatera Utara: Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, Tapian Nauli
Papua/Irian Barat: Apuse, Yamko Rambe Yamko
Sumatera Barat: Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang, Rang Talu
Jambi: Batanghari, Soleram
Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
Kalimantan Barat: Cik-Cik Periuk, Cak Uncang, Batu Ballah, Alok Galing, Tandak Sambas, Sungai Sambas Kebanjiran, Alon-Alon
Sumatera Selatan: Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Tari Tanggai
Banten: Dayung Sampan
Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo
Jawa Tengah: Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan
Nusa Tenggara Barat: Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, Tutu Koda
Kalimantan Timur: Indung-Indung
Jambi: Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mayang
Kalimantan Tengah: Kalayar
Jawa Timur: Keraban Sape, Tanduk Majeng
Bengkulu: Lalan Belek
Bali: Mejangeran, Ratu Anom
Sulawesi Tenggara: Peia Tawa-Tawa
Yogyakarta: Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah
Sulawesi Tengah: Tondok Kadadingku, Tope Gugu
Sulawesi Barat: Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
Gorontalo: Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , Wanu Mamo Leleyangi
Musik
Jakarta: Keroncong Tugu.
Maluku:
Melayu: Hadrah, Makyong, Ronggeng
Minangkabau:
Aceh:
Makassar: Gandrang Bulo, Sinrilik
Pesisir Sibolga/Tapteng: Sikambang
Alat musik
Gamelan
Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
Nusa Tenggara Timur: Sasando, Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio.
Gendang Bali
Gendang Simalungun
Gendang Melayu
Gandang Tabuik
Sasando
Talempong
Tifa
Saluang
Rebana
Bende
Kenong
Keroncong
Serunai
Jidor
Suling Lembang
Suling Sunda
Dermenan
Saron
Kecapi
Bonang
Angklung
Calung
Kulintang
Gong Kemada
Gong Lambus
Rebab
Tanggetong
Gondang Batak
Kecapi
Kesok-Kesok
Gambar
Jawa: Wayang.
Tortor: Batak
Patung
Jawa: Patung Buto, patung Budha.
Bali: Garuda.
Irian Jaya: Asmat.
Pakaian
Jawa: Batik.
Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
Sumatra Utara, Sibolga: Anak Daro & Marapule.
Sumatra Barat/ Melayu:
Sumatra SelatanSongket
Lampung: Tapis
Sasiringan
Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur
Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
Papua Timur : Manawou
Papua Barat : Ewer
Suara
Jawa: Sinden.
Sumatra: Tukang cerita.
Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
Gorontalo: (Dikili)
Sastra/tulisan
Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
Bali: karya tulis di atas Lontar.
Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
Timor Ai Babelen, Ai Kanoik
Makanan
Timor: Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.
Sumatera bagian Barat: Sate Padang
Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang
Jogjakarta: Gado-Gado
Gorontalo: Binde Biluhuta
Kebudayaan Modern Khas Indonesia
Musik Dangdut: Elvie Sukaesih, Rhoma Irama.
Film Indonesia: "Daun di Atas Bantal" (1998) yang mendapat penghargaan Film terbaik di "Asia Pacific Film Festival" di Taipei.
Sastra: Pujangga Baru.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
“Terlihat sungguh banyak sekali potensi wisata dan keindahan alam yang kita miliki. Jika sebagian di antaranya telah tergadai pada pemodal asing, jangan ragu, rebut kembali dari tangan mereka. Sebab semua yang kita punya adalah hak kita juga sebagai warga negara Indonesia.”
Kata-kata pembuka diatas mungkin terlalu berapi-api tapi tujuan sebenarnya dari artikel ini adalah sangat sederhana, yaitu membuat sebuah rangkuman yang bermanfaat buat saya pada saat memperkenalkan keindahan budaya Indonesia kepada kerabat-kerabat dari negara lain yang akan atau sedang berkunjung ke Indonesia. Selamat menikmati !!
Sambil menyelam minum air mungkin kata itu yang tepat untuk artikel ini. Disini saya juga mengajak teman-teman untuk saling memperkenalkan, mempromosikan dan berbagi tentang keindahan seisi negri kita dari Sabang sampai Merauke agar keindahan alam Indonesia lebih mendunia suatu saat nanti.
Walaupun sudah pernah berkeliling Jepang (Hokkaido-Kyushu, mengunjungi seluruh PLTN yang ada di Jepang), ataupun berkeliling Jerman- Belgia-Paris, jujur saja sampai saat ini saya hanya pernah berkunjung ke 3 pulau di Indonesia, yaitu Bali, Jawa, dan Sumatra. Sangat disayangkan!
Yuuk silahkan untuk membantu saya memberikan komentar, foto dan lainya untuk melengkapi isi dari artikel ini. Dengan senang hati saya akan merangkumnya kembali setiap saat.
Ada satu cita-cita saya dari kecil yang kelak ingin saya wujudkan suatu hari nanti yaitu berkeliling Indonesia dan mengatakan kepada dunia bahwa negara saya adalah negara yang terindah di Dunia melalui foto dan tulisan dengan segala bahasa di dunia.
Berikut saya coba menampilkan uraian-uraian dan foto keindahan Indonesia yang saya rangkum melalui pencarian di Internet :
Di Aceh katanya kita bisa menikmati tari seudati yang terkenal.
Lalu di sepanjang Bukit Barisan, banyak bisa kita jumpai ngarai, danau dan pantai yang indah. Salah satu yang terkenal adalah Tanjung Tinggi di pulau Belitung yang indahnya serupa lukisan.
Pulau Lengkuas, Belitung
Di Jawa, yang terkenal adalah pantai Bayah yang dipenuhi batu-batu alam yang sangat elok.
Disamping itu terdapat juga suku tradisional Baduy yang masih erat menjaga tradisi nenek moyang kita hingga saat ini.
Di tataran Pasundan, terkenal dengan angklungnya. Bukalah mata, telinga dan hatimu, untuk menikmati bunyi angklung, degung, dan lekuk-liku suara penyanyinya yang penuh ketentraman.
Apabila kita terus berjalan ke timur, maka akan kita jumpai borobudur, prambanan, suara gamelan dan sejumlah tari-tarian yang penuh kelembutan.
Borobudur
Romantika pegunungan di malam hari dengan munculnya satwa hutan, dapat kita nikmati apabila kita berkunjung di Situ Gunung.
Situ gunung
Di Kecamatan Sukolilo, di sana ada saudara-sadara kita warga Sedulur Sikep yang lebih dikenal sebagai “orang Samin”, dengan baju hitam-hitamnya, bersifat sangat jujur dan sangat mematuhi ajaran agama nenek moyang mereka.
Terus berjalan ke timur, akan kita jumpai gunung gunung nan cantik, ada gunung Semeru dengan puncak mahamerunya, Dieng, Bromo, Arjuna-Welirang dll. Disana terkenal dengan reog ponorogo, karapan sapi, dan tentu saja ludruk yang sarat ujar-ujarnya.
Gunung Welirang
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Gunung Bromo dan Semeru
Pacitan – Jawa Timur
Jika ke utara, di bumi borneo akan kita temui hutan raya yang harus kita lindungi dari pembabatan hutan para investor. Terdapat juga upacara suku dayak, orang utan, dan anggrek aneka rupa.
Di pulau Bali terdapat pantai Kuta, Sanur, Tanah Lot, Bedugul, tari janger, trunyan, dan tentu pula tari legong yang sudah menyebar sampai ke manca negara.
Tari kecak – Hanuman
Tari Topeng
Di bagian timur negeri adalah potensi dan keindahan Indonesia yang sering kali terlupakan. Terdapat Wayang sasak, komodo, upacara nyalamak di laut, perburuan paus, upacara nyale, adalah keindahan yang ditawarkan oleh tanah ini.
Gunung Rinjani – Lombok
Di Sulawesi terdapat pantai bira, bulukumba tempat para petualang membangun kapal-kapal phinisi.
Wakatobi – Sulawesi
Sedangkan di papua terdapat keindahan raja ampat, hutan-hutan yang asri, serta aneka tumbuhan berkhasiat.
Raja ampat
Terlihat sungguh banyak sekali potensi wisata dan keindahan alam yang kita miliki. Jika sebagian di antaranya telah tergadai pada pemodal asing, jangan ragu, rebut kembali dari tangan mereka. Sebab semua yang kita punya adalah hak kita juga sebagai warga negara Indonesia.
Reference :
1. Tulisan di Kompas, jodhi yudono
2. National geographic
SUMBER : http://indone5ia.wordpress.com/2011/04/21/keindahan-indonesia-dari-sabang-sampai-merauke/
Indonesia sering disebut sebagai raksasa tidur Asia Tenggara, dan julukan itu memang tepat. Dengan lebih dari 18 ribu pulau, gugusan pulau ini memiliki keragaman luar biasa akan apa yang bisa Anda lihat atau lakukan saat berlibur ke sana.
Modernisasi membawa berbagai macam pembangunan (sebagian mengatakan pembangunan yang berlebihan) ke Jakarta, sementara pariwisata Bali kembali hidup setelah sempat hancur ketika ledakan bom 2002 lalu. Ada juga pegunungan seperti Bromo dan Borobudur yang mistis bagi pencari berbagai jenis atraksi, selain juga 6.000 pulau berpenghuni.
Tidak mengherankan bila Indonesia menawarkan berbagai macam festival yang sangat khas menonjolkan budaya mereka, mencerminkan keragaman etnis dan tradisi dari berbagai bagian nusantara. Anda akan menemukan keragaman itu dalam enam festival khas Indonesia ini, mulai dari perayaan seni, batik, tarian dan upacara. Jika mungkin, Anda bisa menyaksikan salah satu festival ketika berkunjung ke Indonesia!
Festival Krakatau
Festival Krakatau adalah festival tahunan yang diselenggarakan di Lampung, diadakan untuk merayakan pulau vulkanik bernama sama, Krakatau. Gunung Krakatau meletus pada 1927, letusan itu kemudian menghasilkan pulau-pulau kecil baru, yang diberi nama Anak Krakatau.
Selama festival, pengunjung dapat menikmati berbagai macam pertunjukkan seperti Karnaval Tuping (Karnaval Topeng Lampung), atraksi gajah serta berbagai macam tarian dari Lampund dan kota sekitarnya. Akhir dari rangkaian acara ini adalah kunjungan ke pulau vulkanik itu, masih aktif tetapi sedang tidur lelap. Untuk sementara!
Festival Kesenian Bali
Salah satu perayaan seni budaya tahunan terbesar di Indonesia, Festival Seni Bali selalu penuh sesak. Selama sebulan penuh, berbagai pertunjukan seni, pameran, dan aktivitas budaya lainnya akan berlangsung di seluruh Bali, menawarkan tarian, musik dan keindahan budaya mereka.
Perayaan terkenal itu menampilkan pertunjukan seperti tarian tradisional yang sudah hampir terlupakan, jejak dari daerah terpencil di Bali, makanan, kerajinan tangan, serta kreasi baru dari sekolah-sekolah tari di Denpasar dan koreografi kontemporer dari seniman nasional dan internasional.
Karnaval Batik Solo
Sejak zaman dahulu, tradisi batik selalu memiliki akar yang sangat kuat di Solo. Kotadi Jawa Tengah itu bahkan telah menjadikan batik sebagai ikon dan identitas, sebuah gambaran tepat dari kota yang terkenal karena keindahan kerajaannya dan kehalusan perilaku. Karnaval Batik Solo diadakan untuk memperkuat tradisi itu, dan untuk mempromosikan batik pada skala nasional dan internasional.
Acara ini adalah kombinasi upacara, pagelaran busana dan karnaval, semuanya menggunakan batik sebagai tema. Akan ada juga bazar yang menawarkan berbagai macam batik dan suvenir unik Solo.
Festival Musik Etnik Internasional Solo
Salah satu festival terbaru dari Solo adalah Solo International Ethnic Music (SIEM) Festival, yang berfokus pada pertunjukan dan perayaan musik etnis. Ajang ini adalah suatu platform unik bagi kolaborasi antara musik modern dan etnis, seniman lokal dan internasional.
Daftar panjang para penampil termasuk seniman Minangkabau, Riau, Yogyakarta, Surabaya, Papua, Kalimantan, dan bahkan seniman asing dari Jepang, Australia, India, Selandia Baru dan banyak lainnya.
Gerebeg Mulud
Dalam bahasa Jawa, gerebeg berarti kerumunan orang dan mulud adalah salah satu nama bulan di kalender Jawa. Perayaan itu, juga dikenal dengan nama Sekaten, untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Prosesi itu berlangsung seharian dan 'menampilkan' dua pertunjukan gamelan yang diarak menuju Mesjid Agung.
Pada malam hari akan ada pasar di sebelah utara kota untuk menambah kemeriahan kota, tempat yang tepat untuk mencoba berbagai makanan Jawa dan Yogyakarta serta untuk berburu suvenir.
Festival Lembah Baliem
Festival khas Papua ini berakar kepada kepercayaan suku-suku lokal bahwa perang bukan hanya konflik keuasaan dan kepentingan, tetapi juga simbol kesuburan dan kemakmuran. Sejak 20 tahun lalu, pemerintah daerah telah menekankan pentingnya perdamaian antara suku-suku yang berperang untuk mencegah balas dendam berkepanjangan dan hilangnya nyawa. Jadi, Festival Lembah Baliem adalah suatu acara yang diadakan untuk menggantikan perang antar suku itu.
Seperti yang bisa Anda tebak, acara utama adalah perang-perangan antar suku. Bayangkan lebih dari 20 suku berbeda dengan masing-masing 30 hingga 50 orang mengenakan pakaian tradisional, membawa tombak, busur, panah dan parang! Ada juga pertunjukan dan sejumlah atraksi lain, seperti permainan tradisional setempat, tarian, serta masakan lokal.
sumber: http://laylawaty.blogspot.com/2010/12/6-festival-khas-di-indonesia.html
Keunikan Budaya Tanah Toraja
A.Heryanto
Tongkonan mempunyai kewajiban sosial dan budaya yang juga bertingkat-tingkat dimasyarakat …….
Sulawesi selatan merupakan salah satu wilayah yang juga banyak dikunjungi oleh wisatawan, ini dikarenakan banyaknya tempat-tempat wisata yang menarik salah satunya adalah tanah toraja.keunikan dari budaya dan keseniannya menarik wisatawan dan membuat tnah toraja menonjol dibanding tempat-tempat wisata yang lain.
jika anda pernah berjalan-jalan ke tanah toraja, pertama kali yang mengundang daya tarik anda adalah bentuk bangunannya yang unik, yang akan anda jumpai dihampir setiap pekarangan masyarakat toraja. bangunan yang unik ini merupakan rumah adat masyarakat toraja yang lebih dikenal dengan Rumah Tongkonan. konon bentuk tongkonan menyerupai perahu kerajaan Cina jaman dahulu.Pada bangunan tongkonan ini terdapat guratan pisau rajut merajut diatas papan berwarna merah yang merupakan pertanda status social pemilik bangunan, ditambah lagi oleh deretan tanduk kerbau yang terpasang digantung didepan rumah, semakin menambah keunikan bangunan yang terbuat dari kayu tersebut.
Nama dari bangunan tongkonan ini sendiri berasal dari istilah “tongkon”,yang berarti duduk, dahulu rumah ini merupakan pusat pemerintahan,kekuasaan adat dan perkembangan kehid
upan social budaya masyarakat Tana Toraja. Tapi jangan salah Rumah Tongkonan ini berbeda dengan rumah-rumah biasa yang sering anda tinggali, dan lagi Rumah ini tidak bisa dimiliki oleh perseorangan, melainkan dimiliki secara turun-temurun oleh keluarga atau marga suku
Tana Toraja. Dengan sifatnya yang demikian, tongkonan mempunyai beberapa fungsi, antara lain: pusat budaya, pusat pembinaan keluarga, pembinaan peraturan keluarga dan kegotongroyongan, pusat dinamisator, motivator dan stabilisator sosial. Oleh karena Tongkonan mempunyai kewajiban sosial dan budaya yang juga bertingkat-tingkat dimasyarakat
Tana Toraja memiliki adat istiadat serta budaya yang telah mendarah daging turun temurun pada masyarakatnya. Berbagai macam obyek yang menarik baik secara langsung diciptakan oleh-Nya maupun secara sengaja dibuat oleh orang-orang yang memiliki cita rasa di bidang seni yang tinggi tentang budayanya sendiri,salah satu obyek wisata yang menarik adalah “Batutumonga”, Batutumonga adalah salah satu objek wisata alam yang ada di Toraja. Di Batutumonga kita dapat refreshing sejenak dan menikmati keindahan alam yang masih alami. Batutumonga terletak di kaki gunung sesean, tidak heran jika cuacanya sangat segar, dan bebas dari polusi.
Sumber :http://primakassar.com
Kesimpulan : Indonesia merupakan negara dengan ragam budaya. Indonesia biasa disebut memiliki kebudayaan yang sangant berlimpah,dengan berbagai ras yang ada. Dari mulai budaya betawi,sunda,jawa dll. Semuanya harus kita lestarikan selagi belum punah. Budaya yang saat ini sangat melekat adalah batik dan kebaya.
No comments:
Post a Comment