HELLO!

WELCOME to my Blog :)

Enjoyed!

Saturday, December 10, 2011

KONFLIK ORGANISASI

DEFINISI KONFLIK

Konflik bisa diartikan sebagai suatu proses sosila antara dua orang atau lebih (bisa kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya yang dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.

Beberapa oendapat ahli mengenai definisi konflik :

a. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
b. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
c. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).

Jenis-jenis konflik

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi :

- konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi)
- konflik antar kelompok
- konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir.
- konflik antar politik
- konflik antar agama
- konflik antar satuan nasional

PERBEDAAN PANDANGAN TRADISIONAL DAN INTERAKSIONIS TERHADAP KONFLIK

Menurut pandangan tradisional

Konlik dipandang sebagai sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Semua jenis konflik merupakan penyebab pecahnya suatu ikatan organisasi atau kelompok.Konflik dilihat sebagai suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurangnya kepercayaan dan keterbukaan di antara orang-orang, dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.

Menurut pandangan interaksionis

Pandangan Interaksionis tentang konflik menyakini bahwa konflik tidak hanya menjadi kekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat diperlukan agar kelompok berkinerja efektif. Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis – diri, dan kreatif.

SUMBER-SUMBER PENYEBAB KONFLIK

- Perbedaan individu.
Perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia merupakan individu yang unik. Yang artinya masing-masing individu memiliki pendapat dan pendirian atau prinsipnya masing-masing.

- Perbedaan latar belakang kebudayaan
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

- Perbedaan kepentingan
Terjadi antar individu atau kelompok. Manusia memiliki pendirian,latar belakang, dan pendapat yang berbeda. Hal tersebut secara tidak langsung membuat manusia memiliki kepentingan yang berbeda pula.Kadang seseorang memiliki kepentingan yang sama dengan tujuan yang berbeda.

- Perbedaan perubahan-perubahan nilai
Terjadi sangat cepat di dalam masyarakat dan merupakan hal yang lazim terjadi, tetapi jika berlangsung sangat cepat dan mendadak, perubahan tersebut bisa menimbulkann konflik antar masyarakatatau organisai.

TEKNIK-TEKNIK UTAMA UNTUK MEMECAHKAN KONFLIK

- Dominasi dan penekanan
Dominasi atau kekerasan yang bersifat penekanan otokratik. ketaatan harus dilakukan oleh pihak yang kalah pada otoritas yang lebih tinggi.
- Meredakan atau menenangkan
Metode ini terasa diplomatis dalam upaya menekankan atau meminimalkan ketidaksepahaman.
- Kompromi/jalan tengah
Kembali ke aturan yang berlaku saat tidak ditemukan titik temu anatara kedua pihak yang bermasalah.
- Arbitrasi
Adanya orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah.
- Pemisahan
Pihak-pihak yang berkonflik dipisah sampai meemukan solusi atas masalah yang terjadi.
- Konsensus
Sengaja dipertemukan untuk mencapai solusi terbaik, bukan hanya menyelesaikan masalah dengan cepat.
- Konfrontasi
Tiap pihak mengemukakan pandangan masing-masing secara langsung dan terbuka.
- Penentu tujuan
Menentukan tujuan akhir kedepan yang lebih tinggi dengan kesepakatan bersama.

KESIMPULAN
Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindaridalam bermasyarakat, individu amupun organisasi. Dengan beragamnya budaya, cara panang hidup, dan pendirian, memungkinkan sebuah konflik terjadi. Walaupun memiliki kepentingan yang sama, tetapi setiap orang memiliki tujuan yang berbeda.

Referensi ;
-wikipedia
-J. winardi. 2003. Teori Organisasi & Pengorganisasian. Rajawali Press
-Hammer & oRGAN. 1987. Organizational behaviour. Bussines Publication Inc.

No comments:

Post a Comment